Thursday 19 August 2010

Bergumam

Suara adzan subuh berkumandang menandakan saatnya bangkit dari lelapnya mahligai malam, tibalah waktunya untuk menunaikan kwajiban menghadap sang khalik, bersimpuh berserah diri merhadap yang kuasa."Dengan mengucap syukur kehadiratmu aku memohon berilah yang terbaik dari segala kebaikan lapangkanlah dada ini untuk menerima semua kudratmu, karena hanya padamulah aku memohon dan padamulah aku kan menghadap kelak di alam yang kekal" itulah sekelumit permohonan dari seorang hamba yang hendak menunaikan hajatnya.

Saat mentari menampakkan wujudnya kita selalu di sibukan dengan rutinitas yang seolah tiada henti demi untuk mewujudkan apa yang kita inginkan, perjalanan hidup memang layaknya roda yang terus berputar pada porosnya, menapaki jalan landai ataupun curam serta sesekali menerjang batu, krikil bahkan berlubang. Tapi itulah hidup yang harus kita jalani.

Hari demi hari waktu ke waktu kita terus berpacu se iring bejalannya masa, kita tak tahu entah sampai kapan kisah ini akan berakhir. Yang kita tahu hanyalah terus melaju menyusuri lorong waktu mencaricelah pengharapan. Manakala senja menapak di kemuraman malam terkadang kita masih terus tertatih dengan rasa letih yang sepertinya memberikan isyatarat bahwa kita harus berhenti sejenak.

Malam menampakan gelapnya mengesampingkan ego kita, dan menyingkirka ambisi yang tak pernah padam walau di kelelahan, padahal alam memberikan ruang dan waktu untuk menanggalkan sejenak dari segala hiruk pikuknya duniawi.

Memang selama hayat di kandung badan selama jasad masih merayap rasa ambisi, cita cita dan
pengharapan takkan pernah padam oleh gelapnya malam, takkan surut oleh perubahan waktu,
matahari dan bulan, siang dan malam semu di jadikan sandaran sebuah perubahan.

...................................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,********,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,...........................

No comments:

Post a Comment